BLORA – Palang Merah Indonesia (PMI) Blora memastikan kalau dari yang dibeli dari Unit Transfusi Darah (UTD) baik di Blora dan Cepu terjamin keamanannya. Pasalnya darah yang ada sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan uji saring terhadap empat macama penyakit Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD), seperti HIV, Sifilis, Hepatitis B dan Hepatitis C.
Ketua PMI Blora Umi Kulsum melalui Wakil Ketua II dr. Fatkhur Rakhim menyatakan kalau setiap darah yang diperoleh dari kegiatan donor darah selalu di skreening lagi, sehinga benar-benar terbebas dari penyakit IMLTD. “Darah yang dibutuhkan masyarakat dipastikan aman karena peralatan yang ada juga sudah standart dari Kementerian Kesehatan,” jelas dr. Fathur disela-sela pembekalan terhadap pengurus PMI Kecamatan, kemarin. .
Seluruhnya sudah sesuai standar yang di tetapkan oleh menteri kesehatan nomor 91 tahun 2015 dalam pelayanan transfusi darah.
Serta ditunjang dengan tenaga teknis yang memiliki kualifikasi dibidangnya juga sudah ada.
Fatkhur menambahkan kalau saat ini UTD Blora bahkan telah mampu menyediakan sendiri beberapa komponen darah. Diantaranya darah lengkap (whole Blood), Packed Red Cell (PRC), Plasma, Plasma Segar (Fresh Plasma), plasma kaya trombosit dan trombosit concentrate. Semua darah tersebut bisa dilayani segera. “Itu semua dilakukan agar masyarakat yang membutuhkan darah bisa dipenuhi,” kata pria yang membidangi masalah keselahan dan pelayanan transfusi darah ini.
Saat ini kebutuhan darah di Blora setiap bulannya mencapai 1.000 kantong lebih. Jumlah itu selalu dicukupi dengan adanya aktifitas kegiatan donor darah di sejumlah tempat. Seperti sekolahan, instansi, TNI/Polri, Ormas hingga kelompok kepemudaan.
Untuk memberikan apresiasi kepada pedonor aktif, setiap tahun selalu diberikan penghargaan bagi pedonor yang sudah 10 kali, 25,50, 75 hingga 100. Bagi yang sudah 10 kali lebih penghargaan diberikan oleh Bupati, 50 Gubernur dan 100 oleh Presiden. (Humas PMI)
)